Parenting

Anak Alergi Susu Sapi? Ini Solusinya Bunda!

Jika seorang anak memiliki alergi dengan susu sapi di masa pertumbuhan, bisa jadi orangtua akan kebingungan. Ini karena anak-anak masih membutuhkan asupan nutrisi yang terkandung di dalam susu. Apakah anak alergi susu sapi juga terjadi pada Anda? Moms harus rajin mencari cara / solusi bagaimana cara mengatasi hal tersebut supaya asupan nutrisi anak tetap terjaga.

Apabila Anak Alergi Susu Sapi

Anak Bunda salah satu yang alergi terhadap susu sapi? Sangat disarankan untuk segera melakukan pengecekan ke dokter anak. Biasanya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan dan diagnosis terhadap anak tersebut. Bisa jadi pemeriksaan feses, darah, ataupun tes alergi terhadapa kulit buah hati Anda.

Dokter juga akan memberikan susu sapi saat di klinik / rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa si kecil memang mengalami alergi karena susu sapi. Jika hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter tersebut positif, jangan panik Bun.

Bunda bisa melakukan beberapa langkah berikut sebagai solusi anak alergi susu sapi.

  • Hindarkan untuk memberikan susu sapi ataupun makanan yang mengandung susu sapi

Jika buah hati Bunda masih meminum ASI, maka hindarkan untuk memberikan produk susu sapi dan olahannya. Hal ini karena protein susu penyebab alergi dapat bersatu dengan ASI dan berpotensi membahayakan si kecil jika dikonsumsi.

Jika anak Anda sudah diberikan susu formula, maka sebaiknya mengganti susu formula tersebut dengan susu formula yang berbahan dasar kedelai.

Apabila si kecil juga alergi dengan susu kedelai, dokter biasanya akan merekomendasikan untuk memberi anak Anda susu formula hypoallergenic. Di dalam susu formula jenis ini protein susu dipecahkan menjadi partikel-partikel kecil sehingga meminimalkan potensi munculnya alergi pada anak.

  • Menyiasati Kurangnya Nutrisi dengan Cara ini

Ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa anak yang tak mengkonsumsi susu sapi akan memiliki kecenderungan kekurangan vitamin D. Bunda sebenarnya tak perlu khawatir.

Bunda bisa memberikan asupan makanan yang dapat menggantikan nutrisi yang hilang tersebut. Ada banyak makanan yang kaya akan vitamin D, protein, dan kalsium. Contoh beberapa makanan yang di dalamnya terkandung banyak vitamin D seperti produk olahan kedelai, brokoli, bayam, tuna, ikan salmon, telur, dan sarden.

Selain melalui asupan makanan, Bunda juga bisa mengajak si buah hati untuk bermain-main diluar saat mentari pagi hadir. Aktivitas ini akan membantu anak mendapatkan vitamin D. Paparan UV-B sangat membantu dalam menciptakan vitamin D bagi tubuh.

Akan tetapi, Bunda tetap memperhatikan berapa lama anak terpapar sinar matahari dan waktu yang tepat. Untuk mendapatkan vitamin D yang cukup, sebenarnya si kecil cukup terpapar selama 3 kali seminggu dengan waktu 10-15 menit. Tak perlu terlalu lama hingga siang hari.

Postingan ini dimodifikasi pada 23 Januari 2018 9:11 pm

Staf Jatik

Redaksi Jatik.com | Inspirasi dari Sudut Berbeda

Tinggalkan Komentar

Artikel Terbaru

Pakai Software Bajakan? STOP! Ini Bahayanya…

Pembajakan software adalah masalah yang merajalela termasuk di Indonesia yang telah tumbuh seiring perkembangan kecepatan…

% yang lalu

Resep Lodeh Nangka Sederhana, Nikmat Banget!

Siang terik paling enak menyantap masakan ndeso, salah satu yang buat kangen adalah menu sayur…

% yang lalu

Resep Semur Jengkol Pedas Mantap!

Kuliner Nusantara memang tak ada habisnya. Banyak sajian kuliner khas Indonesia yang terkenal seantero Nusantara,…

% yang lalu

5 Alasan Memelihara Kucing Sebaiknya di Dalam Rumah

Karena berbagai alasan masih banyak pecinta kucing yang melepas kucingnya untuk bebas berkeliaran di luar…

% yang lalu

5 Tempat Wisata yang Tak Boleh Dilewatkan Saat Kamu ke Kobe, Jepang

Walaupun tidak setenar Tokyo, namun ada banyak destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi saat…

% yang lalu

Transfer Uang ke Luar Negeri dalam 1 Hari? Gunakan Transfer Valas!

Remittance advice adalah definisi yang harus diketahui siapa saja yang akan melakukan remittance. Orang-orang yang…

% yang lalu