Bunda, sebagai ibu kita memiliki kewajiban untuk memberikan ASI kepada buah hati kita. Tetapi, ada masa dimana sebagai ibu kita perlu mengganti media menyusui tidak lagi langsung dari payudara ibu atau mengganti ASI-nya, itulah masa-masa menyapih. Berikut cara menyapih anak secara efektif, agar anak kita tidak rewel.
Masa menyapih bukan hanya sekedar menghentikan proses menyusui dari payudara ibu, tetapi lebih dari itu. Di masa ini, merupakan masa yang paling emosional, baik untuk si kecil maupun sang ibu itu sendiri.
Biasanya, bayi akan jauh lebih tenang jika langsung menyusui dari ibunya. Tetapi, ada masa kita sebagai ibu harus menggantikan cara menyusuinya.
Oleh karena itu, tips menyapih anak secara efektif sangat penting dibaca bagi pada ibu yang akan memasuki masa-masa menyapih anaknya.
Berikut ini beberapa poin cara menyapih anak yang bisa ibu lakukan untuk si kecil. Apa saja?
#1 Melakukannya secara Perlahan
Memasuki proses penyapihan bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Semua harus dilakukan secara bertahap dan perlahan. Hal ini karena tidak hanya melibatkan emosional bayi, tetapi juga Anda sebagai ibu yang menyusui.
Jangan melakukannya langsung dengan cepat di satu waktu. Bertahap, lakukan dengan perlahan, misalkan dua / tiga hari sekali mulai menyapih.
#2 Memilih Pengganti yang Tepat
Poin lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses menyapih adalah media apa yang hendak dipilih untuk menggantikan menyusui dari payudara. Ada banyak opsi yang bisa Bunda pilih untuk menggantikannya.
Bunda bisa menggantinya dengan sippy cup, botol susu, ataupun gelas biasa yang menggunakan sedotan agar buah hati kita bisa menikmati susunya tanpa harus rewel.
#3 Sebaiknya Menyapih Dilakukan pada Siang Hari
Bayi biasanya akan jauh lebih tenang jika menyusui ASI dari ibunya langsung di waktu malam ataupun pagi hari. Mereka akan jauh lebih nyaman dan tenang melakukan di waktu tersebut.
Oleh karena itu, sebaiknya Bunda menyapih buah hati pada saat siang hari, akan jauh lebih mudah bagi Bunda untuk melakukannya.
#4 Mulai Memberikan ASI dengan Media yang Berbeda
Untuk proses penyapihan yang bertahap, sebaiknya pemberian ASI dilakukan dengan media yang berbeda. Misalkan, Bunda bisa memberikan ASI via gelas kecil atau susu botol dalam satu hari. Hal ini dilakukan agar si buah hati mulai terbiasa.
Ikuti jadwalnya selama satu minggu. Di minggu berikutnya, Bunda bisa menambahkan waktu pemberian ASI melalui susu botol, dan mengurangi ASI secara langsung.
Bagi anak berusia 2 tahun ke atas, sudah bisa mulai memberikan susu bubuk untuk menggantikan ASI.
#5 Sebaiknya Jangan Membiasakan Si Kecil Tidur dengan Menyusui
Bagian penting dari cara menyapih anak dengan efektif adalah dengan tidak membiasakan si kecil tidur dengan menyusui. Ini merupakan momen yang paling disukai mereka.
Tetapi, ketika memasuki masa menyapih, mulai kurangi / hindari kebiasaan menidurkan buah hati kita dengan cara menyusui. Lakukan secara bertahap agar mereka tidak kaget.
#6 Hindari Seringnya Menggunakan / Interaksi dengan Botol Susu
Tak kalah penting sebagai bagian cara menyapih anak, selain menghentikan menyusui ASI, sebaiknya penggunaan botol susu / dot saat memberikan susu kepada si kecil, jangan terlalu sering. Ini dilakukan agar gigi anak Bunda tidak mudah rusak.
Jika buah hati kita sedang merangkak, berjalan, ataupun sudah tertidur pulas, sebaiknya botol susu / dot dilepaskan dari mulut mereka. Jika tidak, buah hati kita akan sangat tergantung pada botol susunya.
#7 Sebaiknya Tidak Membiarkan Buah Hati Menunggu Kelaparan / Kehausan
Bagi buah hati kita, saat menyusu adalah momen mereka merasakan lapar dan haus. Saat momen ini, si kecil akan langsung minta nenen (menetek) pada sang ibu.
Oleh karena itu, Bunda harus mulai mengantisipasi kondisi tersebut sebelum buah hati kita mulai meminta menyusu. Sebelum si kecil haus dan lapar, tawarkan kepada mereka apakah ingin makan atau minum.
Itulah beberapa cara menyapih anak secara efektif agar proses transisi ini berjalan lebih smooth bagi buah hati dan juga Bunda. Apakah ada tips lainnya? Berbagai yuk dengan ibu-ibu lainnya.
Referensi: www.bidanku.com
