Eitss, Tidak Semua Bisnis Network Marketing itu Jelek Lho!

1 431

Sering kita lihat banyak orang begitu “alergi” ketika mendengar istilah bisnis Network Marketing (Pemasaran Berjenjang) atau yang lebih dikenal dengan Multi Level Marketing. Bisnis yang sebenarnya bagus (kalo kita mau mempelajarinya), justru mendapati stigma negatif dari banyak anggota masyarakat, terutama di Indonesia.

Banyak orang beranggapan bahwa network marketing adalah bisnis yang dapat membuat orang menjadi kaya dengan relatif cepat dan mudah. Padahal pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Dibutuhkan lebih dari sekedar kerja keras dan konsistensi untuk bisa berhasil di bisnis ini.

Kebanyakan orang bergabung di bisnis network marketing awalnya adalah untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Namun ketika mereka tidak mendapatkan penghasilan sesuai dengan yang mereka harapkan selama beberapa bulan atau tahun, mereka pun kecewa dan akhirnya keluar. Sebagian dari mereka yang masih bertahan di bisnis ini memutuskan untuk berpindah ke perusahaan dengan kompensasi yang lebih baik.

Nah, dari sinilah kemudian muncul testimoni negatif tentang bisnis network marketing yang selanjutnya menyebar secara cepat dari mulut ke mulut. Padahal perlu kamu ketahui, bahwa tidak semua rencana bisnis (business plan) perusahaan network marketing itu buruk, banyak juga yang bagus.

Hanya saja terkadang orang-orang berpandangan negatif hanya untuk menutupi dirinya yang tidak sanggup menjalani proses panjang untuk bisa sukses di industri ini.

Sebelum kamu berpandangan negatif terhadap bisnis yang satu ini, ada baiknya pelajari dulu seperti apa model bisnis pemasaran berjenjang itu.

Mengenal Bisnis Network Marketing

Network marketing atau yang lebih dikenal dengan Multi Level Marketing sistem pemasaran yang memanfaatkan anggota/pelanggan sebagai jaringan distribusi. Pola pemasarannya dilakukan secara masif dan berjenjang. Di sini setiap member selain sebagai pelanggan, juga dapat dilibatkan sebagai penjual yang akan mendapat keuntungan pada garis kemitraannya.

Untuk memperbesar omset dan penghasilan, member-member ini akan mengajak orang lain untuk menjadi anggota sehingga jaringan pelanggannya semakin besar dan luas.

Dengan bertambahnya anggota baru, harapannya akan tercipta omset penjualan yang lebih besar di jaringannya, yang pada gilirannya akan memberikan keuntungan kepada para member tersebut dalam bentuk insentif berupa bonus.

Berbeda dengan bisnis konvensional, bisnis network marketing memiliki beberapa karakteristik khusus, antara lain sebagai berikut.

#1 Tim Penjualan

Di dalam network marketing, yang menjadi tenaga penjualnya adalah member/distributor mereka sendiri. Mereka mempekerjakan diri mereka sendiri dan menjadi bos atas dirinya sendiri.

Sementara itu pada bisnis konvensional, dilakukan melalui alur distribusi dari produsen, lalu ke agen, pengecer, hingga ke konsumen. Jadi bisnis network marketing ini memotong jalur distribusi barang.

#2 Pembagian Keuntungan

Pada bisnis network marketing, para distributor memperoleh bonus atas penjualan yang mereka lakukan, baik yang dilakukan secara individu maupun dalam jaringannya.

Sementara pada bisnis konvensional, orang-orang yang menerima keuntungan adalah para pemilik perusahaan distribusi.

#3 Sistem Penjualan

Sistem penjualan pada network marketing dilakukan secara langsung (direct selling). Sementara pada bisnis konvensional, penjualan barang dilakukan melalui toko-toko, katalog, atau melaui pos.

Karakteristik Bisnis Network Marketing yang Baik

Menurut Robert Kiyosaki, dalam bukunya yang berjudul “The Business School for People Who Like Helping People”, bisnis network marketing yang baik adalah yang didasarkan atas sikap saling tolong menolong. Jika kamu bergabung di bisnis ini hanya untuk kepentingan pribadi, maka sistem bisnis ini sangatlah tidak cocok.

Banyak orang bekerja di bisnis ini hanya fokus untuk mendapatkan uang. Tidak salah sih. Tapi jika kamu mau membantu banyak orang untuk bisa sukses, maka kamu pun akan sukses di bisnis ini. (Baca Juga: Peluang Bisnis Online Modal Kecil yang Perlu Kamu Coba!)

Tidak mudah bekerja dengan orang-orang (downline) yang tidak kita gaji. Tidak seperti bawahan yang bisa kita perintah di kantor, para downline adalah partner kerja, bukan bawahan yang bisa kita perintah seenaknya. Demikian pula dengan para upline. Mereka bukan atasan kita yang harus kita turuti semua perintahnya.

Nah, sebelum menentukan untuk terjun di bisnis network marketing, ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan agar kamu benar-benar berada di perusahaan yang tepat.

Memiliki Produk yang Berkualitas

Saat hendak menentukan di perusahaan mana kamu akan bekerja, pastikan perusahaan tersebut memiliki produk yang berkualitas, dibutuhkan banyak orang, dan tentunya dapat dijual.

Perusahaan network marketing yang baik umumnya memberikan bonus pada para anggota yang didapat dari penjualan barang dan jasa (omset), bukan dari uang pendaftaran anggota baru.

Perusahaan dengan produk yang tidak jelas dan tidak terlalu dimanfaatkan, biasanya memiliki memilik konsep bisnis yang tidak sehat, dan bahkan cenderung mengarah ke money game.

Jadi, jika ada teman atau saudara yang menawari kamu bergabung di bisnis network marketing yang sangat mengandalkan pendapatan dari pendaftaran member baru, sebaiknya tinggalkan saja model bisnis seperti itu.

Memiliki Support System yang Baik

Support system (sistem pendukung) memiliki peranan vital dalam bisnis network marketing. Sistem pendukung ini dibuat dan dikerjakan untuk membantu para member mengembangkan jaringannya, tidak sekedar dididik untuk menjadi penjual.

Bentuk support system umumnya berupa kegiatan pembelajaran seperti training, pertemuan, dan seminar yang diadakan secara berkala guna mengembangkan jaringan bisnis network marketing.

Memiliki Sistem yang Adil

Perusahaan network marketing yang baik haruslah memiliki sistem yang adil bagi semua member-nya. Maksudnya adalah siapa saja yang bergabung di bisnis ini memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil, tidak peduli dia bergabung lebih dulu atau belakangan.

Jika kamu bergabung lebih dulu namun tidak bekerja, sementara downline-mu bekerja keras membangun jaringan, maka yang akan sukses adalah downline-mu.

Sistem seperti ini cukup fair bagi semua member, sehingga kapanpun kamu bergabung (asalkan kerja keras), kamu bisa lebih sukses ketimbang upline-upline-mu yang jauh bergabung lebih awal.

Memiliki Ijin Usaha Resmi (Legal)

Secara prinsip bisnis network marketing yang legal adalah yang menjual produknya secara langsung (direct selling) seperti alat kesehatan, suplemen, produk-produk kecantikan, dan sebagainya. Karena ia adalah perusahaan dengan sistem penjualan langsung, maka wajib memiliki Surat Ijin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL).

Agar bisa lebih dipercaya, perusahaan network marketing tidak dapat hanya mengandalkan SIUPL saja. Perusahaan tersebut sebaiknya juga terdaftar sebagai anggota APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia).

Dengan terdaftar di APLI, maka menjadi suatu jaminan bagi para member suatu perusahaan network marketing bahwa perusahaannya telah mengikuti prosedur dan kode etik keanggotaan bisnis penjualan langsung.

Hati-Hati Bisnis Network Marketing Bodong!

Jika banyak orang sinis terhadap model bisnis network marketing mungkin bisa dimaklumi karena memang banyak perusahaan yang memakai kedok network marketing, namun sebenarnya bisnisnya adalah money game. Untuk itu agar tidak terjebak dalam bisnis network marketing bodong, ada baiknya kamu simak beberapa tips berikut ini.

Pertama, jangan mudah percaya pada orang yang menawarkan bisnis dengan klaim cepat menjadi kaya tanpa kerja. Ini adalah mindset yang keliru. Hal yang mustahil dengan uang pendaftaran dan modal yang kecil bisa memperoleh bonus besar tanpa kerja keras.

Kedua, perbanyak informasi sebelum bergabung dengan sebuah perusahaan network marketing. Cari di internet misalnya tentang legalitas usaha, pelajari perusahaannya, atau bertanya pada orang yang pernah bekerja di network marketing agar nantinya kamu tidak menyesal di kemudian hari.

Referensi: Wikipedia

Loading...
Tampilkan Komentar (1)