Resign dari Kerja dan Bangun Usaha dari Nol? Jadilah Pemimpin Bukan Bos!

0 296

Selamat, kamu sudah memutuskan untuk resign dari pekerjaanmu sekarang. Buka jalanmu sendiri dengan membangun usaha. But, ada yang mesti diingat nih.. Kalau sudah bangun usaha, jadilah seorang pemimpin, bukan sekedar big boss. Apa bedanya?

Di zaman modern ini persaingan dalam mendapatkan peluang kerja makin ketat ya guys, jumlah kelulusan mahasiswa-mahasiswa tingkat tinggi gak seimbang dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia. Banyak yang ngeluh cari kerja di zaman sekarang ini tuh susah ya.

Jangan salah genks disisi lain ternyata banyak juga loh perusahaan-perusahaan yang sulit buat mendapatkan karyawan, satau malah dapetin karyawannya gak susah tapi kok kaya di warung kopi sebentar ada yang datang, gak lama pergi.

Hmmm, banyak juga para big boss gak menyadari kenapa bisa terjadi hal seperti ini, mereka yang memiliki ego tinggi justru mungkin malah menyalahkan mereka SDM – SDM yang datang dan pergi  mental tempe, mental kuli, gak tahan banting atau manja-lah. Duh..duh..

Eh guys, balik lagi ke topik kerasnya kehidupan di zaman serba susah ini. Kalian pemilik jiwa muda, jangan mau deh pasrah sama keadaan. Jiwa muda itu kreatif. Gak sedikit ko guys perusahaan-perusahaan besar tapi penghasilannya kalah besar sama perusahaan UKM yang dipandang sebelah mata. Hmmm… kenapa ya kira-kira?

Kunci keberhasilan usaha itu, kerja tim guys bukan seberapa banyak modal. So, buat kalian-kalian yang lagi bangun usaha inget ya, bangunlah sebuah tim bukan hanya sekedar struktur atasan dan bawahan dalam perusahaan. Jadilah pemimpin sejati bukan big boss.

Ngomong sih gampang ya.. kadang ga sedikit juga kok yang khilaf kalo sudah jadi big boss dan ego memerintahnya keluar, ingin dipandang dan diperlakukan spesial oleh bawahan.

Guys, ada point-point penting nih buat kalian yang ingin menjadi seorang pemimpin yang baik bagi tim kalian. Ya, cukup kalian inget supaya ga terlena buat menjadi seorang big boss yang akhirnya justru malah merugikan usaha yang kalian bangun sejak awal.

  1. Katakan “kita” bukan “saya”

Inget ya guys, keberhasilan tim itu bukan karena sekedar seorang pemimpin yang baik. Tapi keberhasilan itu dicapai karena kerjasama tim yang baik. SDM yang saling bahu membahu, bukan tim yang saling unjuk kebolehan masing-masing demi terlihatnya kinerja yang baik di mata atasan.

So, tanamkan dalam individu setiap tim, keberhasilan itu adalah karena kerjasama kita, bukan keberhasilan ini didapat karena saya sebagai pemimpin yang baik.

Seekor gajah yang besar aja bisa mati sama segerombolan semut yang kecil. Nah, kita tanpa tim ga akan jadi apa-apa. Pemimpin yang baik harus membuang jauh-jauh ego dan kesombongan yang ada ya….

  1. Do a planning not make a planning

Seorang pemimpin itu melakukan langkah apa yang memang harus dikerjakan untuk memperoleh sebuah pencapaian. Tanpa harus memerintah terlebih dahulu rekanan kerjanya untuk melakukan itu. Bergeraklah, maka tim kamu pun akan ikut bergerak lebih semangat lagi untuk membantu dan menemanimu mencapai keberhasilan.

  1. Memberdayakan yang sudah ada, bukan memanfaatkan

Banyak pemimpin yang tergesa-gesa mencapai  keuntungan yang ada di depan mata. Sehingga menutup mata akan dampak dari tergesa-tega tersebut.

Sebuah perusahaan yang baik itu hal nomor satu yang akan dilakukan adalah “make a people”. Setelah itu baru kalian akan melangkah ke tahap selanjutnya yaitu “make a product”.

Jadilah seorang pemimpin untuk menguatkan tim milikmu, bukan sekedar bos
Jadilah seorang pemimpin untuk menguatkan tim milikmu, bukan sekedar bos

Setiap SDM itu memiliki potensi yang berbeda-beda. Berdayakanlah potensi masing-masing individu timmu yang ada. Jangan tergesa-gesa sehingga dampaknya potensi yang sudah ada tidak maksimal karena ego yang tinggi untuk memeras dan memanfaatkan SDM yang ada.

Jadikan mereka mencintai apa yang dikerjakan, hal yang dicintai akan diperjuangkan, untuk mendapatkan yang terbaik oleh yang mencintainya dengan tulus bukan karena dipaksa dan diperintah.

  1. Bertanya bukan memberi perintah

Guys, kamu itu adalah bagian dari tim, bukan atasan dari sebuah tim. Bertanyalah pada setiap anggota tim kalian untuk melakukan langkah apa selanjutnya yang akan dilakukan.

Bukan justru memberi perintah untuk melakukan suatu hal agar mencapai tahapan selanjutnya. Tim itu jalan saling bergandengan dan bahu membahu dalam perjalanan mencapai pintu keberhasilan.

Maka, setiap masing-masing individu harus dengan senang hati menusuri jalan yang sudah dipilih, bukan karena terpaksa memilih jalan yang dipilih untuk dilewati.

  1. Berilah kepercayaan bukan mengintimidasi

Dalam tahapan-tahapan yang ada di perjalanan sebuah team, pasti ada kesalahan yang terjadi. Tidak semua berjalan mulus sesuai dengan apa yang tim kita mau.

Tapi, ingat kita itu belajar, kesalahan sangat wajar terjadi, yang tidak wajar justru adalah kalau tidak ada kesalahan sama sekali.

Berilah kepercayaan pada tim lagi dan lagi. Bukan mengintimidasi individu di setiap kesalahan yang terjadi. Kalau tidak ada kesalahan dari mana kalian akan belajar untuk menemukan sebuah solusi.

  1. Keberhasilan adalah milik kita, bukan milik kamu seorang

Setelah kerjasama dan kekeluargaan tim terbangun dan kalian sudah ada diambang garis pencapaian kalian, inget genksss ingeett… tidak ada yang namanya owner disini.

Perusahaan ini milik tim, bukan milik kamu seorang. Disinilah ujian paling beratnya. Kalau kata orang diet, hal yang paling susah itu bukan menurunkan berat badannya, tetapi mempertahankan berat badan ideal yang sudah didapat.

Hal ini juga berlaku disini, yang paling susah dalam sebuah usaha itu adalah mempertahankannya. Akan banyak pesaing-pesaing lainnya yang siap mengubur kalian kalau kalian gak tangguh.

Jadi bro dan sis, intinya selama kalian memiliki tim yang oke punya, maka ga akan ada yang namanya tumbang.

Kalian akan siap bertahan bahkan menggurita dengan kekompakan dan kekuatan potensi masing-masing individu yang maksimal.

So, diresapi sampai mendalam ya, jadilah seorang pemimpin dan jantung tim dalam usaha yang kalian bangun sekarang. Kalian bukan big boss atau si pemilik perusahaan.

Hidup itu cuma sekali, maka lakukanlah yang terbaik di setiap kesempatan yang ada, ciptakan peluang bukan menunggu peluang.

Yuk, bangun tim usaha buat berkreasi demi masa depan. Jangan jadi jiwa muda yang pasrah terombang ambing.

Kalian itu karang yang tetap berdiri walau terombang-ambing ombak. Bukan si kuning yang hanyut terombang-ambing ombak *eh.. (sponge cuci piring bekas maksudnya).

Referensi: Lonlide

Loading...
Tinggalkan komentar