Siapakah Sebenarnya Seorang Istri itu? Jawaban Pria ini Akan Membuat Terpana

1 412

Mungkin, jika kita ditakdirkan untuk memilih, siapa orang yang paling kita sayangi, maka setiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang lebih memilih istri, ibu, anak, ayah, dan lain sebagainya.

Banyak orang mengatakan bahwa ada bekas suami / istri, tetapi sampai sekarang tidak ditemukan bekas anak ataupun orang tua.

Ada benarnya juga pernyataan tersebut. Bahwa memang anak ataupun orang tua tidak akan pernah bisa lepas hubungannya karena ikatan darah. Sedangkan, seorang istri / suami, bisa saja lepas ikatannya jika sudah berpisah / bercerai.

Seperti apa kekuatan hubungan antara suami, istri, anak, orangtua? Ilustrasi berikut bisa menggambarkan dari sudut pandang lain.

Ada seorang profesor yang sedang melakukan sebuah riset sederhana tentang hubungan keluarga, kepada sebagian besar mahasiswa S2-nya yang sudah berkeluarga.

Profesor ini menunjuk satu orang mahasiswa yang paling tercerdas dalam kelasnya tersebut, untuk maju ke depan kelas. Dan menuliskan beberapa nama orang di whiteboard.

Profesor: “Coba kamu tuliskan siapa saja orang-orang yang terdekat dengan dirimu, 10 orang saja.” perintah sang profesor kepada mahasiswa tersebut.

Kemudian, mahasiswa itu mulai menuliskan 10 orang nama yang terdekat dengan dirinya, ada orangtua, istri, anak, saudara, tetangga, teman kerja, dll.

Mahasiswa: “Saya sudah menuliskan 10 nama, Prof!”

Profesor: “Ok, sekarang dari 10 nama itu, pilih 7 orang yang memang sangat dekat denganmu dan kamu ingin selalu hidup bersamanya.”

Lalu, mahasiswa tersebut mengikuti perintah profesor dan mencoret 3 nama dalam daftar sebelumnya.

Mahasiswa: “Sudah Prof, ada 7 nama sekarang dalam daftar saya”

Profesor: “Coret 2 nama lagi di daftarmu.”

Mahasiswa mulai sedikit kebingungan. Mana orang-orang yang harus dia hapus dari daftar nama orang yang terdekat dan ingin dia habiskan masa hidup bersamanya. Dan, mahasiswa tersebut pun mencoret 2 nama, tinggal 5 orang yang tersisa dalam daftar tersebut.

Profesor: “Sekarang, coret lagi 2 nama dalam daftarmu itu.”

Mahasiswa pun semakin tampak bingung. Bagaimana dia harus menghapus 2 orang lagi yang tak boleh masuk dalam daftarnya. Tetapi, dia tetap melaksanakan perintah profesor.

Kini hanya tersisa 3 orang saja yang terdekat dan ingin dia habiskan hidup bersama orang-orang tersebut, yaitu ibu, anak, dan istrinya.

Kelas tampak lebih hening dari sebelumnya. Mahasiswa tersebut pun mengira tak ada perintah lagi dari profesor untuk menghapus nama dalam daftar tersebut. Tetapi, keheningan mulai pecah.

Profesor: “Hapus lagi 1 nama dari 3 orang yang tersisa itu.”

Mahasiswa pun sudah semakin kebingungan. Menghela nafas berkali-kali. Dia pun tak tahu harus mencoret siapa lagi dari 3 orang tersebut.

Dan, setelah beberapa waktu, pria ini pun memutuskan untuk mencoret nama ibunya. Pilihan yang sangat sulit, tetapi harus dilakukannya. Sehingga tinggal menyisakan nama anak dan istrinya.

Profesor: “Kamu coret 1 orang lagi dalam daftarmu itu!”

Kebingungannya pun semakin memuncak. Mahasiswa ini tak tahu harus mencoret siapa diantara kedua orang dalam daftar terakhir tersebut. Sementara, mahasiswa lainnya pun juga tegang dan bingung ketika dihadapkan dengan pilihan super sulit tersebut.

adab_suami_istri

Setelah cukup lama mempertimbangkan pilihan yang sangat sulit, mahasiswa itu pun mencoret nama anaknya dalam daftar tersebut. Seketika itu juga, air mata mulai menetes ke pipi pria tersebut.

Tak hanya mahasiswa yang maju di depan kelas, seluruh ruang kelas pun tampak mulai sedih. Mereka juga membayangkan ketika harus memilih 1 orang diantara 2 orang yang paling mereka sayang.

Sang profesor pun mulai bertanya kepada mahasiswa itu.

Profesor: “Apa alasanmu lebih memilih istrimu sebagai pilihan terakhir? Bukan anak yang merupakan darah dagingmu sendiri? Atau orangtua yang berjasa besar untuk membesarkanmu hingga saat ini? Istri kan bisa dicari lagi diluar sana..”

Pertanyaan sang profesor pun membuat kelas semakin hening. Mereka sangat menunggu jawaban dari mahasiswa tersebut. Kenapa harus menyisakan istrinya sementara masih ada orangtua atau anaknya.

Dan mahasiswa itu pun mulai bersuara.

Mahasiswa: “Ini pilihan yang sangat sulit bagi saya. Tetapi, jika ini terpaksa dilakukan, maka saya memang lebih memilih istri saya.”

Profesor: “Apa alasanmu?”

Mahasiswa: “Seiring waktu kehidupan berjalan, anak saya pun nantinya beranjak dewasa, menikah, dan memiliki keluarga sendiri. Anak saya pun akan pergi meninggalkan saya. Sama seperti saya harus pergi meninggal orangtua saya untuk hidup bersama keluarga saya.”

Pria itu masih melanjutkan penjelasannya.

“Dan, seiring waktu itu, saya pun hanya ditemani oleh istri saya yang selalu setia, sabar, dan selalu mendukung penuh saya, di masa-masa sulit, senang, bahagia, sedih. Istri saya yang selalu di samping saya untuk menghabiskan masa tua saya.”

Dia pun sejenak berhenti untuk menghela nafas.

“Hmm..Anak dan orangtua adalah sosok anugerah dari Tuhan, Tuhan yang memilihkan untuk saya. Sedangkan sosok istri saya itu, adalah wanita dari milyaran wanita yang ada di dunia, dan saya sendiri yang memilihnya!”

Itulah ilustrasi yang memiliki sudut pandang lain dalam melihat antara hubungan suami, istri, anak, dan orangtua. Bagaimana menurut Anda?

Referensi: Mijranews.com

Loading...
Tampilkan Komentar (1)