Anak Muda Harus Kenal yang Namanya Reksadana, Biar Gaul!

0 203

Setiap orang tentu punya cita-cita, ada yang ingin punya rumah, kendaraan, jalan-jalan ke luar negeri, dan banyak lagi. Tapi untuk memperoleh itu semua, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Yang pasti semua harus diusahakan dan butuh pengorbanan.

Untuk bisa membeli kendaraan misalnya, banyak orang harus bekerja keras, berusaha mendapatkan bonus, atau mencoba mengembangbiakkan uangnya. Namun ada juga orang yang berusaha menambah kekayaannya dengan cara tidak halal, seperti korupsi dan pencucian uang (money laundering). Nah, yang seperti ini jangan pernah ditiru ya Sobat Jatik.

Salah satu cara untuk memperbesar aset kita yaitu melalui investasi. Permasalahannya adalah investasi apa yang cocok buat anak muda seperti kita?

Sebenarnya ada banyak sekali ragam investasi, mulai dari tanah, properti, logam mulia, hingga surat berharga. Nah, dalam kaitannya dengan investasi surat berharga, apakah kamu pernah mengenal produk reksadana?

reksadana
Pahami dan Nikmati

Secara umum Reksadana dapat diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

Apabila kita jabarkan pengertian tersebut, maka ada tiga hal yang terkait dengan pengertian reksadana tadi. Pertama, dana yang dihimpun berasal dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut nantinya akan diinvetasikan kembali dalam portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh ahlinya yaitu Manajer Investasi.

Berbeda dengan investasi saham, berinvestasi dalam produk reksadana memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

Pertama, untuk membeli unit reksadana dapat dilakukan dengan dana terbatas. Beberapa produk reksadana bahkan dapat dibeli dengan harga Rp100.000,00. Dana masyarakat yang terkumpul dalam jumlah besar nantinya akan memudahkan Manajer Investasi melakukan diversifikasi Efek, seperti deposito, saham, dan obligasi. Strategi diversifikasi ini sebenarnya dilakukan untuk memperkecil risiko investasi, yang sangat sulit dilakukan jika dana yang dimiliki sangatlah terbatas.

Kedua, reksadana memudahkan kita berinvestasi di pasar modal. Maksudnya adalah untuk berinvestasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup tentang produk-produk yang dijual di pasar modal.

Perlu kamu ketahui, menentukan saham-saham yang berkinerja bagus dan layak untuk dibeli bukanlah pekerjaan mudah. Diperlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri.

Nah, keahlian inilah yang dimiliki oleh Manajer Investasi.

Ketiga, Berinvestasi di reksadana dapat menghemat waktu (efisiensi waktu). Buat kamu yang sibuk dengan berbagai hal, tentu sangat merepotkan jika harus memantau kinerja investasinya setiap saat. Tapi dengan adanya reksadana, hal tersebut kini telah dialihkan kepada Manajer Investasi. Jadi kamu tidak perlu repot-repot lagi memantau hasil investasimu. Ya, cukup sesekali aja…..

Sebelum berinvestasi dalam reksadana ada baiknya kamu mempelajari cara kerjanya terlebih dahulu. Reksadana yang ditawarkan para Manajer Investasi dijual dalam satuan Unit. Unit penyertaan ini biasanya dijual oleh agen penjual, yang dapat merupakan perusahaan itu sendiri, maupun perantara perdagangan, bank, atau agen asuransi. Setiap harinya harga unit penyertaan tersebut selalu berubah. Harga unit penyertaan ini dikenal juga dengan istilah Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV).

NAB biasanya digunakan oleh para investor untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana.

Dengan memperhitungkan perubahan persentase nilai NAB, kamu bisa mendapat gambaran pergerakan nilai investasimu setiap hari, apakah naik, turun, atau cenderung stabil.

Cara yang paling mudah untuk mengetahui nilai reksadana adalah dengan mengunjungi website perusahaan tersebut. Beberapa surat kabar finansial juga kerap mencantumkan NAB dari berbagai reksadana. Jika NAB tersebut memiliki kecenderungan naik (setelah dikurangi pengeluaran dan beban), maka investor reksadana bisa memperoleh keuntungan.

Seperti halnya produk investasi lainnya, reksadana pun memiliki berbagai peluang risiko, antara lain:

1. Resiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan

Tidak ada kepastian bahwa NAB akan selalu meningkat selama masa waktu investasi. Ada kalanya harga saham dan obligasi secara keseluruhan menurun dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini pada guilirannya akan berdampak pada menurunnya nilai unit penyertaan.

2. Risiko Likuiditas

Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya.  Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

Terakhir, karena reksadana merupakan salah satu produk pasar modal, maka keberadaannya senantiasa diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, kamu nggak usah ragu lagi. Mari berinvestasi..!!!

Loading...
Tinggalkan komentar