Aktuaria: Profesi Bergengsi Buat Kamu yang Jago Menghitung!

0 422

Sobat Jatik, apakah kamu senang belajar matematika? Atau jangan-jangan kamu memang termasuk orang yang jago berhitung. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan bahas salah satu profesi bergengsi yang sangat cocok buat kamu yang senang dengan dunia hitung-hitungan. Profesi tersebut adalah Aktuaria. Tapi sebelum kita bahas lebih jauh, apakah kamu pernah mendengar jenis profesi yang satu ini?

# Apa sih sebenarnya profesi Aktuaria itu?

Sumber Gambar: a-pajol.blogspot.com

Aktuaria merupakan salah satu bidang pekerjaan yang dikenal luas di industri keuangan. Seseorang yang ingin mendalami profesi ini sangat dituntut untuk menguasai ilmu aktuaria. Ilmu aktuaria sendiri yaitu ilmu yang menggabungkan sekaligus mengaplikasikan metode matematika, ilmu statistika, keuangan, serta pemrograman komputer. Tujuan utamanya yaitu untuk menaksir risiko dalam industri asuransi dan keuangan.

Seorang yang ahli di bidang aktuaria dikenal dengan sebutan Aktuaris. Mereka ini yang berperan besar merancang produk-produk asuransi dan keuangan. Secara umum seorang aktuaris bertindak sebagai penilai risiko, penaksir risiko, penerjemah risiko, dan pengkalkulasi probabilitas risiko. Ibarat seorang peracik obat, para aktuarislah yang menciptakan dan meramu suatu produk asuransi sehingga layak dijual dan bisa menarik banyak pelanggan. Hal ini tentu saja sangat membantu para agen asuransi untuk memasarkan produknya, karena segala omongan para agen pasti mengacu pada produk yang dibuat oleh si aktuaris.

# Gimana caranya jadi Aktuaria itu?

Langkah-langkah Menjadi Aktuaris  (httpwww.aktuaris.org)

Sumber Gambar: www.aktuaris.org

Aktuaria termasuk bidang pekerjaan yang menuntut skill matematika dan statistika tingkat tinggi. Itulah sebabnya hanya segelintir orang yang mendalami profesi ini. Sampai dengan tahun 2015 saja, baru ada sekitar 330-an aktuaris di Indonesia. Padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai target untuk mencetak 1.000 aktuaris pada lima tahun mendatang. Dan sepertinya hal ini akan sulit tercapai.

Sekedar informasi, aktuaris yang ada saat ini separuhnya masih berstatus sebagai ajun aktuaris atau setingkat di bawah aktuaris. Untuk menjadi seorang aktuaris, seorang calon aktuaris harus menempuh 10 mata ujian, dan bisa ditempuh dalam waktu 5 – 7 tahun. Jadi memang tidak mudah.

Saat ini OJK, pelaku industri asuransi, dan Persatuan Aktuaria Indonesia (PAI) telah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk mencetak para aktuaris. Perguruan Tinggi itu antara lain Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti.

Kelak setelah menyelesaikan studinya, seorang calon aktuaris akan mendapatkan Gelar Fellowship of the Society of Actuaries of Indonesia (FSAI). Ini adalah gelar tertinggi bagi aktuaris Indonesia dan sudah mendapatkan pengakuan dari organisasi aktuaris internasional. Perlu kamu ketahui, rata-rata hanya 3 orang yang bisa memperoleh gelar ini setiap tahunnya. Keren, kan?

Karena jumlahnya yang sangat terbatas, tak jarang seorang aktuaris diperebutkan oleh beberapa perusahaan asuransi dan jasa keuangan. Maka tidak heran banyak aktuaris kemudian menjadi “kutu loncat”, alias suka berpindah-pindah tempat kerjaan. Bagi aktuaris yang berhasil memperoleh gelar FSAI, hal tersebut dilakukan terutama untuk meraih posisi yang lebih baik lagi.

# Tentu kamu penasaran, berapa sih kira-kira penghasilan seorang aktuaris?

 

gaji_aktuaris
Sumber Gambar: www.teropongbisnis.com

Mengingat perjuangan menjadi seorang aktuaris tidaklah mudah, ditambah tangung jawabnya yang tidak ringan, maka sudah sewajarnya jika imbalan aktuaris tergolong wah. Untuk seorang aktuaris tingkat pemula saja, tidak kurang Rp 25 juta hingga Rp 30 per bulan bisa dibawa pulang. Sementara untuk aktuaris yang lebih berpengalaman dan punya rekam jejak yang baik, perusahaan asuransi rela menggaji mereka antara Rp 40 juta hingga Rp 60 juta per bulan.

Penghasilan yang didapatkan seorang aktuaris tentu sepadan dengan ritme kerjanya. Mereka dituntut merancang produk asuransi baru setiap pekannya. Apalagi pada masa-masa sibuk seperti jelang akhir tahun, tak jarang mereka harus pulang hingga larut malam. Profesi aktuaris sebenarnya tidak cuma ada di perusahaan asuransi saja. Industri keuangan lain juga butuh peran aktuaris, terutama dana pensiun.

Namun banyak di antara mereka justru lebih memilih mendirikan konsultan aktuaria ketimbang bekerja pada salah satu perusahaan. Alasannya sih beragam, mulai dari ritme kerja yang lebih fleksibel hingga potensi pernghasilan yang jauh lebih besar.

Nah, apakah kamu tertantang menjadi seorang aktuaris? Yang pasti syarat utamanya adalah jago menghitung. Makanya tidak heran kebanyakan aktuaris memiliki latar belakang pendidikan matematika.

Jadi buat kamu yang senang berhitung, tentu profesi ini sangat layak dijadikan pilihan karir di masa depan.

Loading...
Tinggalkan komentar