Peran ayah dalam keluarga tentu sangatlah besar, terkhusus bagi anak-anaknya. Bagaimana seharusnya peran ayah dalam keluarga agar menjadi ayah yang terbaik untuk anak-anak?
Tidak semua ayah menyadari peran vitalnya dalam mengasuh anak-anak. Padahal, banyak hal yang terkadang dianggap sepele dan jarang dilakukan, justru sangat bermanfaat untuk mempererat hubungan antara ayah dan anak.
Setidaknya, jika seorang ayah ikut berperan dalam mengasuh anak-anaknya, ada banyak manfaat yang didapatkan.
Dari banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang ayah agar menjadi yang terbaik untuk anak-anaknya, setidaknya 10 peran ayah dalam keluarga ini bisa menjadi panduan awal.
1. Memberikan perhatian saat anak sedang sedih dan menangis
Terkadang, ada banyak ayah yang tak menyadari bahwa kehadirannya di saat anak sedang bersedih dan menangis, mempunyai dampak psikologis yang besar bagi anak.
Ayah yang hadir di kala anak-anaknya sedang bersedih, akan merasa lebih terlindungi sehingga menstabilkan sisi psikologis anak tersebut.
Jika kesibukan pekerjaan selalu menghalangi, usahakanlah untuk ada saat anak-anak Anda sedang bersedih. Ini akan menjadi penopang yang kuat bagi anak-anak ketika beranjak dewasa nanti.
2. Sesekali, berikan suapan kepada anak-anak
Tugas menyuapi anak-anak memang seharusnya saling melengkapi antara ibu dan ayah. Tak harus semuanya dilakukan oleh ibu.
Sesekali, luangkanlah waktu Anda untuk menyuapi anak-anak Anda. Anak yang mendapatkan suapan dari ayahnya, akan merasakan kedekatan yang luar biasa. Anak akan merasakan kehangatan kasih sayang ayah.
3. Letakkan sejenak gadget Anda, berikan kasih sayang pada anak
Di era teknologi saat ini, banyak sekali keluarga yang terbuai oleh keberadaan teknologi, termasuk gadget. Sehingga seringkali melupakan waktu bagi keluarga.
Untuk ayah modern, pekerjaan / bisnis Anda memang penting untuk keluarga, tetapi ada yang jauh lebih penting, yaitu masa depan anak-anak kita.
Jangan sampai, hanya karena terbuai dengan gadget, kita seorang ayah melupakan waktu senggang untuk bermain dan bercanda bersama anak-anak.
4. Bercanda dan berkomunikasi santai dengan anak
Berikanlah waktu untuk bercanda dan berkomunikasi santai dengan anak-anak kita secara rutin. Hal ini tentu sangatlah membahagiakan hati anak.
Orangtua terutama ayah yang sering berkomunikasi dan bercanda bersama anak-anaknya, akan jauh lebih baik dan bahagia daripada yang jarang melakukannya.
5. Jangan terlalu keras dan memaksa
Peran ayah dalam keluarga terutama bagi anak-anaknya adalah kehadiran sosok ayah yang lembut dan penuh kasih sayang.
Memang, sikap disiplin dan tegas terkadang diperlukan agar anak-anak kita mengetahui mana yang baik dan benar. Tetapi, sebagai ayah, kita juga sebaiknya tidak terlalu keras dan memaksa untuk mendisiplinkan aturan.
Apalagi, jika sudah sampai menggunakan kekerasan fisik / verbal. Anak akan merekam semua tindakan kita tersebut hingga dewasa.
6. Berikan ciuman kepada anak-anak kita
Anak akan merasakan kasih sayang dan kehangatan dari sosok ayah, saat mendapatkan ciuman. Lakukan secara rutin setiap hari.
Ini akan membuat hari-hari anak tersebut indah sepanjang waktu. Bisa dilakukan pada saat Anda sebelum pergi berangkat kerja, atau sebelum tidur.
7. Minta maaflah apabila salah
Sebagai seorang ayah, tidak lepas juga dari salah dan khilaf. Ayah juga bukan sosok manusia sempurna. Kapanpun bisa melakukan kesalahan kepada anak-anak kita.
Dan, jika kita sudah merasa melakukan kesalahan kepada anak, jangan gengsi untuk meminta maaf kepada mereka. Ini justru menjadi contoh teladan penting dalam mendidik.
Anak-anak akan melihat contoh langsung, apabila berbuat salah, maka meminta maaf melalui tindakan, bukan sekedar nasihat melalui kata-kata.
8. Jangan bertengkar / suara meninggi di depan anak
Jika Anda sebagai suami sedang mengalami masalah / pertengkaran dengan istri, jangan lakukan di depan anak-anak.
Mereka akan merekam tontonan pertengkaran tersebut dan akan menganggapnya biasa jika dilakukan pada kehidupan sehari-hari.
Anak-anak akan mudah emosional jika dihadapkan pada tontonan pertengkaran orangtuanya, walaupun hanya dengan suara meninggi.
9. Bercanda sebaiknya tidak berlebihan
Ketika sedang bercanda dengan anak-anak, tentu harus dipertimbangkan dengan baik mana topik bercandaan yang sesuai dengan usia mereka.
Sebaiknya tidak menggunakan bercanda-bercanda ala orang dewasa kepada anak-anak kita. Tetapi, bersenda gurau dengan mereka dengan batasan usia mereka.
10. Tidak membawa urusan pekerjaan ke rumah
Segala urusan yang berhubungan dengan kantor dan pekerjaan, harus sudah selesai di kantor. Jangan pernah membawanya ke rumah.
Ini penting, agar suasana stres di kantor tidak terbawa ke rumah, apalagi justru menjadi pelampiasan. Urusan kantor, selesaikan di kantor.
