Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Hingga SD

0 528

Anak-anak usia dini hingga sekolah dasar memiliki tahapan dalam tumbuh kembangnya, termasuk perkembangan sosialnya. Perkembangan tersebut terlihat dalam keterampilan sosial yang dimiliki oleh anak pada usianya. Tahapan perkembangan sosial anak usia dini hingga sekolah dasar diulas dalam artikel berikut.

Keterampilan sosial itu sendiri adalah seperangkat kemampuan yang sebaiknya dimiliki oleh individu agar dapat bergaul, beradaptasi serta melakukan interaksi dengan orang lain. Tahap perkembangan sosial melalui keterampilan tersebut dimulai dari rumah, yaitu bagaimana orang tua atau anggota keluarga lain memperlakukan anak-anak.

Jika seorang anak keberadaannya diterima, bicaranya didengar, diperlakukan sebagai individu yang punya harga diri, maka anak akan berpeluang besar untuk dapat berinteraksi dan bergaul dengan baik di lingkungannya.

Perkembangan sosial anak usia dini ini perlu dimulai secara bertahap. Setidaknya, ada beberapa keterampilan sosial yang perlu dimiliki oleh anak usia dini (prasekolah) yang merupakan intisari dari buku “How to Help Children with Common Problems” oleh Schaefer dan Millman.

Tahapan perkembangan sosial anak usia dini (prasekolah) dengan menguasai aturan-aturan mendasar dalam berinteraksi, yaitu:

#1 Antri / bergiliran

Keterampilan ini perlu dimiliki karena berkaitan dengan kemampuan dalam pengendalian diri dan bersabar. Bagi anak usia dini (prasekolah), kemampuan ini cukup menantang karena kecenderungan anak yang spontan dan mengikuti keinginannya sendiri.

#2 Berbagi dengan teman

Ini juga kemampuan yang perlu dimiliki oleh anak usia prasekolah karena dasar dari kemampuan memberikan empati kepada orang lain di kemudian hari. Kesediaan untuk berbagi sesuatu yang berharga bagi anak, akan terasa tidak mudah bagi anak yang kental dengan sifat egosentris.

#3 Memberikan pujian kepada orang lain

Hal ini juga tidak mudah bagi anak usia dini untuk dapat memuji anak yang lain. Ini terkait dengan kemampuan dalam menghargai dan menilai apa yang dimiliki oleh orang lain. Secara tidak langsung juga terkait dengan kemampuan menerima kekurangan dirinya.

#4 Memberikan ide saat bermain

Kemampuan sosial satu ini terkait dengan beraninya seorang anak dalam mengungkapkan ide / pendapatnya dan secara bertahap belajar tentang bagaimana memengaruhi orang lain. Selain itu, kemampuan ini juga berkaitan dengan risiko penolakan atau penerimaan dari teman sebayanya.

Apabila perkembangan sosial anak usia dini melalui keterampilan sosial di atas sudah dimiliki, maka pada anak usia sekolah dasar juga perlu memiliki beberapa keterampilan sosial berikut.

#1 Mengawali pembicaraan dengan orang baru

Mengawali pembicaraan dengan orang baru tidak semua anak bisa menguasainya. Hal ini dimulai dari hal sederhana seperti mendekati, menyapa, tersenyum, bertanya, memperkenalkan diri sendiri, dan lain sebagainya. Keterampilan ini perlu dicontohkan dan dibimbing oleh orang tua.

#2 Berteman

Di setiap momen / kesempatan, anak pasti membutuhkan teman. Dengan berteman akan membantu dalam mengembangkan keterampilan lainnya. Maka, perlu diajarkan kepada anak-anak tentang bagaimana caranya berteman.

#3 Mempertahankan teman

Untuk waktu jangka panjang, pasti dibutuhkan orang lain dalam lingkungan sekolah atau kehidupan bertetangga. Anak-anak pun akan berinteraksi secara terus-menerus dengan orang-orang tertentu. Maka, dia perlu belajar tentang bagaimana caranya berinteraksi dengan baik dan hidup berdampingan agar dapat mempertahankan hubungannya.

Hubungan yang terus-menerus berkonflik adalah sesuatu yang membuat tidak nyaman sehingga anak perlu belajar tentang bagaimana mempertahankan pertemanan.

#4 Memberi dan menerima

Keterampilan ini didasarkan pada pengenalan dan kesadaran dalam kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Memiliki kemampuan ini akan membantu dalam memperkuat harga diri. Sementara itu, kemampuan dalam menerima akan menjadikan anak sadar dan menghargai kemampuan orang lain dengan tidak perlu merasa rendah diri.

#5 Membuka diri pada hal-hal baru

Setiap orang pasti memiliki kebiasaan, pola pikir, dan nilai yang berbeda-beda. Kemampuan membuka diri ini terkait dengan kesediaan untuk penerimaan terhadap hal-hal baru dan kepercayaan kepada orang lain. Hal ini didasarkan juga pada pertimbangan untuk memilih mana yang sesuai dengan dirinya.

Sikap sedia untuk membuka diri umumnya akan membuat anak lebih mudah dalam berteman karena teman-temannya akan merasa senang dan diterima.

Itulah beberapa keterampilan sosial yang perlu dimiliki oleh anak pada setiap tahapan perkembangan sosial anak usia dini (prasekolah) hingga sekolah dasar.

Penulis: Bunda Yeti Widiati

Loading...
Tinggalkan komentar