Manfaat Perbanyak Bertanya & Mengurangi Nasihat dalam Konteks Pendidikan Anak

0 187

Dalam melakukan tugas mendidik anak, banyak aspek yang perlu diketahui oleh orangtua maupun pihak pendidik seperti guru. Salah satunya adalah memperbanyak bertanya kepada anak dan mengurangi nasihat. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Apa manfaat memperbanyak bertanya dalam konteks pendidikan anak?

Apakah kita sebagai orangtua atau pendidik tidak boleh menasihati anak? Masa sih gak boleh menasihati anak? Menasihati adalah salah satu perintah yang diajarkan dalam agama.

Bapak dan ibu, bukannya tidak boleh untuk menasihati tetapi kita sebagai orangtua atau pendidik sebaiknya mengimbangi antara nasihat dengan bertanya kepada anak-anak.

Emm.. Mengapa bertanya itu penting dalam konteks pendidikan anak kita?

Berikut beberapa manfaat dalam membiasakan bertanya sebagai penyeimbang dalam memberikan nasihat untuk pendidikan anak:

  • Orangtua mendapatkan gambaran tentang pehamanan anak

Dengan bertanya akan memberikan kesempatan bagi orangtua maupun pendidik untuk mendapatkan gambaran sejauh mana pemahaman anak terhadap sesuatu hal.

Sehingga saat kita perlu menasihati, maka kita akan menasihati dengan lebih efektif, karena hanya menjelaskan apa yang tidak diketahui anak.

Menjelaskan hal-hal yang sudah diketahui anak berulang-ulang, justru akan kontraproduktif karena membuat anak enggan mendengarkan.

  • Memberikan kesempatan anak berpikir logis

Melalui bertanya, bermanfaat dalam memberikan kesempatan pada anak untuk berpikir logis, melakukan proses analisis, bahkan hingga pemecahan masalah.

Hal ini terutama bila pertanyaan yang diajukan berupa pertanyaan terbuka, sehingga anak memperoleh kesempatan untuk mengelaborasi pemikirannya.

Dalam proses ini, orangtua juga memperoleh kesempatan untuk membimbing cara berpikir anak.

  • Bertanya memberi kesempatan pada anak untuk melakukan introspeksi

Selain itu, juga anak berkesempatan untuk berpikir abstrak dan mendalam, hingga memperoleh insight. Kemampuan berpikir anak, berkembang mulai dari sensori, konkrit hingga menjadi abstrak.

Pergeseran level tersebut terutama dipengaruhi oleh perkembangan bahasa dan juga stimulasi berpikir yang diperoleh melalui tanya jawab, diskusi, dan proses berpikir tingkat tinggi lainnya.

  • Memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan kemandirian dan keberanian mengambil keputusan

Cara ini sangat ampuh bagi remaja, karena mereka berada pada titik kritis transisi dari kebergantungan menjadi kemandirian, termasuk kemandirian dalam berpikir.

Proses tanya jawab yang memberi kesempatan diperolehnya kesimpulan secara mandiri, secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan remaja. Ini karena mereka merasa menemukan sendiri penyelesaian masalahnya.

Tentunya, masih banyak manfaat yang didapatkan dari bertanya dalam konteks pendidikan anak. Manfaat tersebut tidak akan didapatkan jika hanya menerapkan nasihat yang satu arah saja.

Bahkan, Tuhan dan para Nabi pun mengajar dengan cara bertanya.

“Maka, tidakkah kamu memikirkannya?” (QS. Yusuf: 109)

Penulis: Bunda Yeti Widiati

Loading...
Tinggalkan komentar