Renungan: Kenapa Tidak Ada Pasien Datang ke Klinik Kesehatan ini?

0 1,777

Sebuah kisah yang bisa menjadi renungan bagi kita semua terutama bagi seorang muslim. Ketika dihadapkan pada cobaan yang menyangkut kesehatan, setiap muslim pasti memiliki respon yang berbeda.

Ada seorang dokter membuka klinik kesehatan di Tanah Suci (Makkah Mukarramah). Selama 6 bulan praktek, tidak ada seorang pasienpun yang datang untuk berobat. Hingga beliau merasa heran, apakah orang-orang di sini tidak pernah sakit? Akhirnya beliau temukan jawabannya, dari salah seorang muslim di sana. Dan, jawaban ini menarik untuk direnungkan bagi kita seorang muslim.

kesehatan terganggu
Respon yang berbeda ketika jatuh sakit

Ikhtiar Pertama

Bila kami sakit, ikhtiar pertama yang kami lakukan adalah shalat dua rakaat, dan memohon kesehatan kepada Allah. In syaa Allaah sembuh dengan ijin dan kasih sayangNya.
Kalau belum sembuh, kami melakukan ikhtiar kedua.

Ikhtiar Kedua

Yaitu baca Al Fatihah atau surat-surat lain, ditiupkan pada air putih dan diminum. Dan alhamdulillaah kami menjadi sehat kembali. Inilah Ruqyah untuk diri sendiri. Akan tetapi, kalau belum sehat juga, kami lakukan ikhtiar yang ketiga.

Ikhtiar Ketiga

Yaitu bersedekah, dengan niat mendapatkan pahala kebaikan, dan dijadikan jalan penyembuh sakit kami. In syaa Allah akan sembuh. Kalau tidak sembuh juga, kami akan tempuh ikhtiar yang keempat.

Ikhtiar Keempat

Yaitu banyak-banyak membaca istighfar, untuk bertaubat. Sebab, Nabi ﺻﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ memberitahukan kami, bahwa sakit adalah salah satu sebab diampuninya dosa-dosa. Kalau belum sembuh juga, baru kami lakukan ikhtiar yang kelima.

Ikhtiar Kelima

Yaitu minum madu dan habbatussauda’. Jika belum sembuh juga kesehatan kami dari penyakit, maka dilanjutkan ke ikhtiar keenam. Apa itu?

Ikhtiar Keenam

Ikhtiyar yang keenam yaitu dengan mengkonsumsi makanan herbal, seperti bawang putih, buah tin, zaitun, kurma, dan lain-lain, seperti disebut dalam Al Qur’an. Dan,Alhamdulillah. Laa hawlaa wa laa quwwataa illaa billaah. Jika belum sembuh, baru kami ikhtiar ketujuh.

Ikhtiar Ketujuh

Ini yang kami lakukan jika keenam ikhtiar sebelumnya, Allah belum mengizinkan kesehatan kami kembali normal yaitu pergi ke dokter muslim yang shalih. In syaa Allah akan diberi kesembuhan dari Allah SWT. Aamiin..

Wallaahu a’lam..

Kalau di Negara Berkembang, ketika kita sakit :
1. Googling di internet gejala sakit apa ya kira2.
2. Beli obat di apotik, bila sakit berlanjut
3. Datang ke dokter dan minta obat. Kalau belum sembuh juga,
4. Pindah ke dokter lain, dokternya nggak cocok, belum sembuh lagi,
5. Cari informasi temen-temen, obat herbal atau pengobatan alternatif, bila makin parah.
6. Konsultasi ke ustad, kira-kira selama di dunia dosa apa, dan amalan-amalan apa yang harus dilakukan untuk menyembuhkan sakit.

Selanjutnya baru bertaubat kepada Allah atas segala dosa dan khilaf dan berdoa kepada Allah memohon kesembuhan.
Itu pada umumnya yaa…..

Makanya bisnis obat-obatan di negara-Negara berkembang laku keras, kuliah di kedokteran banyak diidamkan, obat herbal terus dicari dan diburu.

Nah dari cerita dokter di Mekkah tersebut, kita seharusnya bisa mengambil pelajaran dan bisa mencontoh penduduk di sana, bagaimana sikap kita sebagai seorang muslim ketika dihadapkan pada kondisi sakit. Seorang muslim hendaknya menyandarkan segala kondisinya hanya kepada Allah Ta’ala. Sehingga ketika sakitpun, ikhtiar utama (mayoritas) yang kita lakukan adalah mendekatkan diri pada Allah melalui shalat, taubat, istighfar, dan do’a. Barulah kemudian ikhtiar yang sifatnya secara ‘materi’.

Semoga saudaraku yang kini tengah sakit, segera diberi kesembuhan dan kesehatan oleh Allah Ta’ala, semoga menjadi penggugur dosa-dosanya. Aamiin.

Doa sakit yang diajarkan Rasulullah:
.
اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَاسَ، اِشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Ya Alloh, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah sakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah As-Syafi (Sang Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit. (HR. Bukhari 5675 dan Muslim 2191).

Referensi: www.facebook.com

Loading...
Tinggalkan komentar