Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
Problem makan pada anak ( anak susah makan ) adalah masalah klasik yang bisa didapati di negara mana saja (50% orang tua di AS, 40 % orang tua di China mengalami anak susah makan). Dengan adanya media sosial dengan pengguna ibu-ibu, akan mudah ditemui salah satu keluhan yang biasa dilontarkan adalah anak susah makan, GTM (Gerakan Tutup Mulut), Picky Eater (hanya mau makanan itu itu saja dan menolak banyak makanan lain).
Sebelum saya bahas berbagai penyebab anak susah makan dan bagaimana mengatasinya, saya bahas singkat dulu arti dari beberapa istilah anak susah makan.
- GTM = Gerakan Tutup Mulut. Anak susah makan, menutup rapat mulutnya.
- Picky eater = Secara umum artinya anak yang pilih-pilih makanan, mau makanan yang itu-itu saja (kurang dari 20 item makanan) dan sulit menerima jenis makanan baru. Rata-rata anak2 picky eater sulit makan sayur dan buah, durasi makan yang lama (>30 menit).
- Feeding disorder/Problem feeder = Jenis makanan yang mau dimakan lebih sedikit dari picky eater (hanya 3-4 jenis makanan, kurang dari 15 jenis makanan), mudah: marah, tersedak dan muntah bila makan makanan yang baru / tidak disukai, hanya mau makan jenis makanan yang dimau dengan cara masak/bumbu yang selalu sama, durasi makan yang lama (>30 menit).
Semua jenis masalah anak susah makan Tidak Boleh Dibiarkan apalagi bila sudah di tingkat Feeding disorder bisa menyebabkan malnutrisi, gagal tumbuh. Para ibu dan pengasuh perlu segera cari apa yang salah, apa sebabnya secara menyeluruh.
Apakah masalah anak susah makan adalah “penyakit turunan” ?
Hal yang menarik sepanjang perjalanan saya mempelajari ilmu laktasi adalah : Rasa ASI dapat terpengaruh oleh apa yang Ibu konsumsi. Penelitian menemukan bahwa Ibu yang makan bawang putih maka rasa ASI juga sedikit ada rasa bawang putih. Lalu apakah ini masalah? Bila ditarik mundur ketika hamil, ternyata bayi di dalam rahim Ibu sudah terpapar berbagai rasa makanan yang Ibu hamil makan melalui cairan ketuban.
Sehingga Ibu hamil yang tidak picky eater, tidak ada problem makan, maka sejak dini sekali, sejak dalam kandungan mulai Trimester 2 kehamilan (penelitiannya sejak uk 21 minggu), bayi akan terbiasa terpapar berbagai rasa, berlanjut ke tingginya toleransi bayi akan berbagai rasa ASI dan dapat mencegah sejak dini bayi menjadi picky eater dan menolak rasa baru. Hal menarik lainnya, bayi sejak dalam rahim dan saat sudah menerima ASI akan menyimpan memori rasa-rasa tersebut. Jadi bila sejak hamil Ibu senang makan brokoli maka besar kemungkinan bayi saat sudah makan kelak akan suka juga dengan brokoli.
Berbagai hal lain yang berpotensi menyebabkan anak susah makan:
1. Kesalahan saat Pemberian MP ASI (Makanan Pendamping ASI) yaitu :
* Menunda pemberian MP ASI (alasan kenapa MPASI diberikan saat usia bayi 6 bulan/180 hari untuk bayi lahir cukup bulan / aterm , sudah sering saya bahas).
* Terlambat mengenalkan berbagai jenis bahan makanan sejak mulai MPASI. *Terlambat naik tekstur, apalagi bayi – anak yang terbiasa makan makanan yang diblender halus padahal tidak ada problem dengan anatomi oral/organ pencernaan/ada penyakit. *Sejak dini memberikan makanan yang terlalu asin dan terlalu manis atau terlalu gurih.
2. Adakah Penyakit yang diderita anak :
* GTM (Gerakan tutup mulut) yang terjadi tiba-tiba umumnya karena anak tidak nyaman misalnya saat teething/tumbuh gigi, menderita penyakit seperti batuk pilek, radang tenggorokan, infeksi saluran cerna (diare-muntah), dll.
* ADB (Anemia Defisiensi Besi), makanya Screening ADB ya saat usia 1 tahun/segera bila belum.
* Penderita alergi, sembelit berkepanjangan, GERD/ Gastroesophageal Reflux Disease (seperti saya yang tidak punya masalah makan tapi karena GERD jadi punya masalah makan), memiliki kelainan organ pencernaan dan perkembangan yang terlambat seperti pada penderita autis, CP (Cerebral palsy) juga sangat umum mengalami masalah makan.
3. Masalah Psikologis dan salah pola asuh:
Penelitian di Singapura menunjukkan bahwa anak yang trauma karena dipaksa makan pada usia 1 tahun maka efeknya anak dapat menolak makan dan mempengaruhi berat badannya saat anak tersebut berusia 2 tahun.
Kesalahan umum lain yang sering dilakukan : Membohongi anak saat memberi makan (misal: ayo dek buka mulut ini kue enak .. pas anak buka mulut yang dimasukkan bukan kue tapi sayur), bermain dan lakukan aktivitas lain sambil makan jadi anak tidak paham aktivitas utamanya makan dan tidak sadar sedang makan.
Strategi atasi problem makan perlu kerjasama semua pihak (Orang tua, pengasuh yg membantu, dokter, ahli gizi dan bila perlu psikolog anak terutama untuk kasus feeding disorder). Yang utama: atasi penyebab utamanya.
Strategi umum mengatasi anak susah makan:
1. Bila penyebab karena penyakit, atasi sesuai anjuran dokter.
Misal menderita ADB maka terapi suplemen zat besi / terapi lain (transfusi bila Hb sangat rendah) dilakukan. Berdasarkan banyak testimoni, anak susah makan karena ADB, sebulan menjalani terapi menunjukkan perbaikan makan yang signifikan. Bila anak sedang teething maka berikan makanan dingin, segar, food finger dingin. Bila sedang sakit common problem (Batuk pilek, radang tenggorokan) berikan makanan berkuah hangat, dll.
2. Buat jadwal rutin makan besar dan snack/makanan ringan (3x makan besar 2x snack). Disiplin di antara waktu-waktu tersebut tidak makan snack atau minum susu/jus berlebihan dan anak belajar mengenal rasa lapar.
3. Batasi waktu makan selama 30 menit dengan porsi yang sesuai (mampu dihabiskan anak dengan tekstur dan besar potongan makanan yang sesuai kemampuan & usianya), 10 menit terakhir anak diberitahu. Saat waktu 30 menit habis walau makanan di piring belum habis, tetap selesai dan katakan : Ayo suapan terakhir. Tujuannya agar anak mengerti konsep waktu habis dan selesai makan.
4. Untuk anak yang sudah cukup besar maka buat kesepakatan mengenai porsi makan untuk dihabiskan anak (tentu perhitungan total kalori harian memenuhi kebutuhan tubuhnya).
5. Hilangkan hal-hal yang dapat mengganggu perhatian saat makan seperti TV, gadget .
6. Makan bersama seluruh anggota keluarga lain. Semangati dan beri contoh mengunyah dengan baik dan tidak mengemut makanan.
7. Makan di tempat yang sama, alat makan yang sama, tujuannya agar anak mudah beradaptasi, terbiasa dengan pola dan rutinitas serta mudah merasa nyaman.
8. Secara regular memperkenalkan bahan makanan baru dan cara pengolahan yang berbeda serta libatkan anak sejak proses pemilihan bahan makanan di pasar/supermarket, pengolahan hingga penyajian sesuai usianya.
9. Cek berkala pertumbuhan BB & TB Anak di Growth chart WHO
10. Terakhir : Siapkan stok Sabar dan Tenang yang banyak
Itu kesepuluh cara mengatasi anak susah makan. Tetap semangat ya para bunda yang anaknya sedang ada di fase GTM/Picky eater.
Sumber Tulisan:
Bunda Fatimah Berliana Monika Purba dengan beberapa perubahan redaksional