5 Tips Mendidik Anak di Era Digital. Orangtua Wajib Baca!
Mendidik anak di era digital saat ini tentu berbeda caranya. Tidak seperti di era-era sebelumnya. Setidaknya, perlu beberapa penyesuaian untuk mengasuh dan mendidik anak di jaman digital. Berikut tips mendidik anak di era digital.
Beberapa langkah sedikit “berbeda” perlu dilakukan sebagai orangtua untuk mendidik anak di era digital. Anak-anak di jaman ini tentu memiliki penguasaan terhadap teknologi, sosialisasi, dll yang tentu berbeda dengan anak-anak di jaman sebelumnya.
Berikut ini beberapa tips mendidik anak di era digital yang bisa dilakukan oleh para orangtua:
#1 Pola Adaptasi
Anak kita Digital Native, para orangtua yang Digital Immigrant. Anak-anak kita lahir di saat teknologi digital sudah begitu canggih.
Mereka sangat absorb (mudah menggunakan) dengan teknologi ini. Maka kita sebagai Digital Immigrant-lah yang perlu beradaptasi dengan situasi saat ini jika kita tetap ingin bisa ‘terhubung’ dengan anak-anak kita.
#2 Mengubah cara pandang (Reframming)
Ubah cara pandang (reframming) terhadap gadget. Mungkin selama ini kita memandang gadget sebagai alasan timbulnya ragam masalah pada anak. Menghabiskan waktu, membuat adiktif, dll.
Bagaimana bila sekarang kita melihat gadget sebagai cara atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang baik?
Karena gadget sebagai alat, sama juga seperti pisau, bisa dimanfaatkan untuk hal baik dan juga hal buruk. Orang yang menggunakannya yang perlu terampil dan memiliki kemampuan kendali yang baik.
#3 Mengembangkan SEMUA Aspek Perkembangan Anak
Tips mendidik anak di era digital selanjutnya adalah dengan mengembangkan SEMUA aspek perkembangan anak dari aspek Fisik, Motorik, Kognitif, Bicara dan Bahasa, Kreativitas, Bermain, Sosial, Emosi, Moral, Religius, Sex Role.
- Bayi titik berat pengembangannya pada sensori
Maka banyaklah disentuh, suara lembut, musik lembut, tatap wajahnya sambil tersenyum, dll. Tak perlu terpapar gadget pada usia ini. Termasuk orangtuanya, simpanlah gadget saat sedang berinteraksi dengan bayi.
- Balita titik berat pengembangannya pada fisik dan motorik kasar
Maka beri kesempatan balita untuk banyak berlari, melompat, berenang, berayun, dan aktivitas fisik motorik kasar lainnya. Bermain games dan gadget mengurangi kesempatan ini.
- Anak prasekolah titik berat pengembangannya pada motorik halus dan ketelitan. Ini juga mengajarkan kendali emosi
Lakukan aktivitas menggambar, melukis, prakarya, menggunting, dll. Bermain gadget apalagi yang canggih seperti touch screen membuatnya sulit mengembangkan keterampilan motorik halus yang optimal.
- Usia sekolah titik berat pengembangannya pada kognitif
Banyak bertanya, menjawab pertanyaan, diskusi, dll adalah hal yang perlu dilakukan. Sekaligus juga melakukan ragam percobaan untuk menguji pemikiran-pemikirannya.
Gadget dengan fitur terbatas sudah bisa digunakan dengan memastikan anak sudah memiliki kemampuan kendali diri yang lebih baik.
- Remaja titik beratnya pada sosialisasi
Maka remaja perlu melakukan banyak aktivitas organisasi, jalan-jalan, banyak berteman, club hobby, dll.
Gadget sudah semakin luas digunakan, termasuk untuk berkomunikasi. Pada masa ini, maka tetap ada kesiapan mental yang dibutuhkan, antara lain, tanggung jawab, kemampuan antisipasi, kendali diri, dll.
Sehingga tidak gampang terpicu hoax, tahu akibat dari memposting sesuatu termasuk berbagi informasi, dll.
#4 Melakukan Komunikasi dengan Semua Indra
Berkomunikasi tidak cukup hanya secara verbal satu arah saja. Anak-anak sekarang dengan karakteristik mereka, membuat kita perlu mengembangkan komunikasi yang melibatkan semua indra.
Bukan hanya dengan berbicara, tapi juga dengan contoh (visual) dan juga mempraktekkan (kinestetik). Melibatkan sebanyak mungkin sensori akan meningkatkan peluang pemahaman.
#5 Membangun Pondasi Karakter
Semakin canggih alat yang kita gunakan, semakin tinggi ketrampilan yang dibutuhkan. Oleh karena itu dibutuhkan kendali diri yang lebih kuat, tanggung jawab, kemampuan antisipasi, dll yang lebih baik sebelum kita memberi kesempatan anak menggunakan gadget.
Kebanyakan masalah yang timbul adalah karena fondasi karakter yang belum terbentuk plus pola asuh yang kurang tepat.
*Dirangkum dari seminar Menjadi Orangtua Bijak di Era Digital
Tulisan 5 Tips Mendidik Anak di Era Digital adalah karya Bunda Yeti Widati dengan beberapa perubahan redaksional.